Tuesday 25 August 2015

Menghadapi Orang Yang Ingin Menang Sendiri



Mau menang sendiri yaitu prilaku orang yang tidak mau dan tidak bisa menerima kekalahan, maksudnya keadaan yang menyebabkan ia merasa tidak berhasil mencapai apa yang diinginkan, meliputi hal-hal yang bersifat materi maupun non-materi.

Dalam lingkungan kehidupan sehari-hari kita, kapanpun, dimanapun, akan selalu ada saja karakter orang yang mau menang sendiri, sering merendahkan idea atau eksistensi orang lain, sok ngatur dll. Sikap yang sebenarnya dapat dikategorikan sebagai ‘childish’ (kekanak-kanakkan), ya bagai seorang anak kecil yang selalu dimanja, maka saat dia bermain dengan temannya, dia akan selalu ‘ingin menang sendiri’, marah apabila kalah dan membuat suatu permainan berubah jadi ‘ga asik lagi’.

Tidak mau kalah atau menang sendiri merupakan satu sikap buruk dalam pergaulan, interaksi social, maupun kehidupan rumah tangga. Orang yang memiliki karakter seperti ini cenderung otoriter, sombong, dan tidak kenal kompromi. Segala sesuatu harus dibawah kekuasaan dan tunduk pada keinginannya. Jangankan menerima pendapat orang lain, mendengarnya saja sudah tidak mau. 
Salah satu yang berbahaya diantara penyakit hati yg kita miliki adalah sifat egois,
sifat tak mau kalah, sifat ingin menang sendiri, sifat ingin selalu
merasa benar, atau sifat ingin selalu merasa bahwa memang diri tak
berpeluang untuk berbuat salah.

Bisa jadi pribadi ini sudah terbentuk dari sejak kecil. Mungkin dia sudah dibentuk oleh lingkungannya. Pemanjaan yang berlebihan dapat menjadi penyebab anak sulit menerima kekalahan. Orang tua yang cenderung mengikuti/memenuhi keinginan dengan segera, menyebabkan anak tidak pernah belajar menunda keinginannya, atau menerima kekecewaan. Di kehidupan dewasanya, mereka akan berubah menjadi pribadi yang ingin menang sendiri

Bagaimana Berbicara dengan Seseorang yang Ingin Menang Sendiri

Karena orang yang demikian tidak mampu untuk mengontrol emosi mereka sendiri, mereka berusaha untuk menghisap emosi dari korban-korban mereka, itu sebabnya mereka sering disebut vampir emosi.

Kamu pasti nggak suka kan kalau punya teman, atau sahabat yang memiliki sifat yang selalu ingin menang sendiri? Atau istilah sayanya ETT, alias egois tingkat tinggi. Kamu selalu diminta untuk bisa memenuhi keinginannya, sehingga secara perlahan akan timbul sebuah perasaan terintimidasi (halah, bahasanya bener nggak sih?!). Kemudian setelah kamu akan merasakan hal tersebut, akhirnya persahabatan kamu berujung dengan kehancuran. Kenapa? Karena kamu sudah tidak lagi merasa nyaman ketika dekat/bersamanya, sehingga (biasanya) kita akan cenderung menjaga jarak dengannya karena dia selalu ingin menang sendiri.
Tapi sebelumnya perlu disadari juga bahwa setiap orang memiliki sifat egois, saya sendiri pun mengakui bahwa saya adalah orang yang egois. Namun sifat egois itu kadarnya dari masing-masing individu berbeda-beda. Dan kalau sudah kelewatan, itu justru menjadi hal yang tidak diinginkan bagi teman, sahabat, atau siapapun yang menjalin hubungan dengan kita 

Saya pernah menghadapi orang yang ingin menang sendiri.. Selalu ada pesan di ponsel dari orang yang ingin menang sendiri yang menyebabkan saya merasa harus mengambil keputusan apakah ingin melawan atau menghindar. Saya merasa perlu melakukan sesuatu untuk mendapatkan kembali kekuatan saya. Tujuan orang yang ingin menang sendiri melakukan hal ini adalah untuk menumbuhkan rasa takut, rasa sakit, kesedihan dan perasaan tidak aman. Seumur hidup saya, sekali inilah saya bertemu dengan orang yang ingin saya tunduk dan takluk padanya, orang yang selalu ingin di puji. Intinya mengenal orang yang ingin menang sendiri itu menyebalkan sekaligus menguras emosi, seolah-olah ada orang yang kerjaannya selalu membuat saya marah, dan setiap kali dia berhasil membuat saya marah, dia merasa puas...

Peraturan umum ketika berhadapan dengan seseorang yang  selalu ingin menang sendiri adalah jangan pernah ikut terlibat. Karena orang yang demikian tidak mampu untuk mengontrol emosi mereka sendiri, mereka berusaha untuk menghisap emosi dari korban-korban mereka, itu sebabnya mereka sering disebut vampir emosi.

Orang yang ingin menang sendiri sebenarnya Orang yang mudah tersinggung, mereka ingin menang sendiri disebabkan oleh kepribadian yang merasa lebih pandai, gagah, tinggi dari orang lain dan juga terkadang tidak menerima kenyataan yang ada. setiap kali kita mempertanyakan dan menilai sikap orang yang mudah tersinggung mereka akan cepat emosional setelah itu apapun bentuk sikap kita, mereka akan langsung tersinggung.

Saya punya 3 versi untuk menghadapi orang dengan tipe ingin menang sendiri :

1.Untuk mereka yang tidak bisa sabar menghadapi orang yang ingin enang sendiri :

Lebih Baik Diam
BERTEMU seseorang yang cenderung mau menang sendiri dan selalu melukai hati orang lain, sangatlah menyebalkan. Kehadirannya selalu membuat kita tidak nyaman, membuat marah, dan jengkel.

Tapi menghindar dari orang yang menyebalkan tak semudah yang dibayangkan. Ada kondisi yang kadang-kadang menjebak kita berada dalam satu lingkungan dengannya. Apalagi ini masih saudara kita. Jadi agak kesulitan untuk menghindarinya.

Dalam situasi seperti Anda, yang dibutuhkan adalah menyamarkan ketidaksukaan sehingga tidak menjadi konflik yang serius. Misalnya:

A. Mendengarkan
Lebih baik dengarkan argumennya yang mau menang sendiri. Misalnya dia menyukai capres tertentu dan menjelekkan capres lain, jangan ditentang pendapatnya. Mungin ini akan menyiksa, tetapi justru akan membuat Anda lebih cepat keluar dari obrolannya daripada sibuk mendebat argumennya yang tak penting. Karena mendebat dengan orang yang selalu ingin menang sendiri akan membuat waktu terbuang sia-sia dan membuat marah.

B. Abaikan kehadirannya
Memberi tempat pada orang yang menyebalkan dan melukai hati hanya akan memancing emosi, marah, dan membuat Anda terjebak dalam konfrontasi tidak penting

C. Kelola emosi Anda
Jangan biarkan diri Anda terpancing dengan perkataannya yang mungkin mengusik Anda. Diam terkadang adalah hal yang baik. Menanggapi komentar menyebalkan dengan marah justru berpotensi menjatuhkan kredibilitas Anda. Saat emosi, biasanya fokus terhadap persoalan yang sesungguhnya menjadi kabur karena Anda lebih fokus terhadap konflik semu yang diciptakan manusia menyebalkan.
  
 2. Untuk mereka yang bisa bersabar menghadapi mereka yang ingin menang sendiri :

Pastinya disini kamu memang harus lebih sabar menghadapinya. Rasanya saya tidak perlu menjelaskan tentang ini. Hal ini  dilakukan untuk memahaminya sehingga ia mengerti bahwa apa yang dilakukannya banyak menyakiti orang lain.

3. Cara ter-ekstrem menghadapi orang yang ingin menang sendiri :

Berikan skak mat!
Kamu pasti tahu Skak mat? Itu adalah istilah yang digunakan dalam permainan catur, ketika menandakan bahwa sang raja sedang berada di ambang kematian. Jadi maksudnya disini adalah, ketika kamu telah berusaha melakukan segala hal untuk merubahnya tapi dia tidak juga berubah, berikan dia skak mat! (ini menurut saya lho..). 
Skak mat bagi saya adalah dengan menutup segala akses komunikasi dengan orang yang ingin menang sendiri. No Hp nya saya hapus, segala akun media sosialnya saya blokir, segala pertemuan dengannya saya hindari... Pokoknya orang yang ingin menang sendiri itu harus keluar dari hidup saya supaya waktu hidup saya tak habis hanya demi bertengkar dengan orang seperti itu. Hidup saya ini berharga,dan di isi dengan hal yang berharga... apa-apaann namanya jika hidup saya habis buat bertengkar dengan orang lain
Karena saya bukan penyabar, jadi saya malas berurusan apalagi bermasalah dengan mereka yang ingin menang sendiri, sama orang seperti itu... saya EGP (Emang Gue Pikirin) aja.
Saya tidak meyarankan anda meniru cara terakhir ini lho, paling bagus, jika anda mampu bersabar, ya anda bersabarlah, siapa tau orang berubah karena anda... 
 Alasan saya memilih cara terakhir ini adalah :
Saya tidak lagi mengijinkan orang lain untuk membangkitkan emosi atau energi negatif dalam diri dan kehidupan saya.

Belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan seseorang yang menang sendiri memungkinkan Anda untuk mendapatkan kembali kekuatan dan kesehatan jiwa Anda.

Perlu diingat bahwa kemampuan untuk memahami orang lain itu terbentuk dari kecil dan pola asuh sangat mempengaruhi. Orangtua yang egois biasanya memiliki anak-anak yang egois juga. 


3 comments: